Kabupaten Sintang terletak di bagian timur Propinsi Kalimantan Barat atau diantara 1°05’ Lintang Utara serta 1°21’ Lintang Selatan dan 110°50’ Bujur Timur serta 113°20’ Bujur Timur dengan ibukota kabupaten terletak di Sintang. Kabupaten Sintang dengan kondisi geografisnya, menempati posisi strategis baik dalam konteks Nasional, Regional dan Internasional. Kabupaten Sintang berbatasan langsung dengan Sarawak (Malaysia Timur) serta berlanjut ke Brunei Darussalam. Dengan demikian kawasan ini akan menjadi gerbang keluar masuk barang dan orang (outlet) dari dan ke Sarawak maupun Brunei Darussalam melalui jalan darat.
Secara administratif, batas Kabupaten Sintang adalah : • Utara : Serawak (Malaysia Timur)
• Selatan : Kabupaten Melawi
• Timur : Kabupaten Kapus Hulu
• Barat : Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Ketapang.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Sintang merupakan wilayah perbukitan dengan luas sekitar 22.392 km atau sekitar 69,37 persen dari luas Kabupaten Sintang. Daerah Pemerintahan Kabupaten Sintang terbagi menjadi 14 wilayah kecamatan dan 16 kelurahan. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Ambalau dengan luas 19,79 persen Kabupaten Sintang sedangkan luas masing – masing kecamatan hanya berkisar 2-7 persen dari luas Kabupaten Sintang.Kabupaten Sintang berpenduduk lebih kurang 365.000 jiwa. Kepadatan penduduk 16 jiwa/km yang terdiri dari multietnis dengan mayoritas suku Dayak dan Melayu. Mata pencaharian utama masyarakat di kawasan ini adalah petani sawit dan karet.
Peta Kabupaten Sintang
Kabupaten Sintang mempunyai kekayaan sumber daya alam yang beragam, termasuk sumber daya mineral dan energi. Sumber daya mineral yang dimiliki antara lain golongan galian C. Sektor perkebunan, pertanian, peternakan dan jasa. Sektor Perkebunan komoditi unggulannya adalah Kelapa Sawit, Karet, dan lada, Sub sektor Pertanian komoditi yang diunggulkan berupa Jagung, kedelai, Ubi Jalar dan Ubi Kayu, sub sektor peternakan komoditinya adalah sapi, babi, kambing dan kerbau, sedangkan sub sektor jasa yaitu wisata alam Bukit Kelam yang perlu dikembangkan kedepannya. Sebagai penunjang kegiatan perekonomian, di wilayah ini tersedia 2 (dua) bandar udara, yaitu Bandara Susilo dan Bandara Sui Tebelian Airport yang masih dalam tahap pengerjaan akhir.
0 komentar :
Posting Komentar